Senin, 10 Oktober 2011

“Be the great generation for the great achievement”


Lintas Lingkungan (LILIN) adalah suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa untuk mahasiswa baru yang bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar mahasiswa atau biasa disebut malam keakraban. “Be the great generation for the great achievement” merupakan tema dari kegiatan ini, dimana diharapkan setelah acara makrab berlangsung, terpupuk pada diri seorang mahasiswa menjadi generasi yang berprestasi di segala bidang.

Sesuai dengan konsep yaitu keislaman,intelektual,kebersamaan,kepedulian dan kelembagaan mampu mendidik mahasiswa menjadi lebih ‘jago’ dalam menerapkan nilai-nilai positif seperti halnya yang dicontohkan dalam kegiatan ini : bershodaqoh kepada masyarakat yang membutuhkan,tadarus, sholat tahajud, budaya sholat wajib berjama’ah,menjaga kebersihan lingkungan sesuai dengan salah satu hukum alam “jangan meninggalkan apapun selain jejak” yang berpedoman dengan salah satu hadist shohih “Annadhofatu minal iman”.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8,9,10 Oktober 2011 tepatnya di area Sekipan, Tawangmangu ini membangun jiwa mahasiswa agar lebih akrab bergulat dengan alam. Sebagai calon seorang environmentalist perlu adanya kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan baik dampak positif yang harus kita jaga kelestariannya serta dari dampak negatif yang mana kita harus menganalisis dampak lingkungan yang ada sesuai dengan materi perkuliahan yang diterapkan di realita kehidupan. Caraka siang dan malam, pengenalan kelembagaan, games, malam puncak inagurasi dan pentas seni, pengenalan lebih dekat tentang lingkungan dengan pemateri dosen JTL Awaluddin Nurmiyanto, ST.MT . Beliau sangat mendukung adanya kegiatan ini karena mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang belum tentu didapatkan di masa perkuliahan.

“LILIN 2011 enjoy!!!”, seru 74 peserta makrab ini menandakan semangat yang membara untuk mengikuti rangkaian acara yang telah disusun begitu rapi oleh panitia. Acara ini di rancang sebagaimana mungkin agar tidak terkesan monoton tetapi berbobot serta menyenangkan seperti yel-yel para peserta. Kami berharap, adanya kegiatan ini adalah mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sosial, meningkatkan kemampuan intelektual di bidang non akademik, meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan di Teknik Lingkungan, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, dan memunculkan minat berorganisasi di lingkungan kampus FTSP UII.

OSPEK FAKULTAS MEMBAWA BERKAH

Sebelum menjalankan aktifitas layaknya mahasiswa lainnya, MABA (Mahasiswa Baru) harus melampaui agenda yang bertujuan untuk saling mengenal dan mudah beradaptasi di lingkungan baru mereka yaitu OSPEK. Di Universitas Islam Indonesia (UII), Ospek dibagi menjadi dua tahap yaitu ospek universitas/PESTA(Pesona Ta’aruf) dan ospek fakultas. Pada tanggal 10-11 September 2011, salah satu fakultas di UII yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) mengadakan ospek fakultas atau kerap disebut PEKTA (Pekan Ta’aruf). Begitu meriahnya agenda tersebut dihiasi atribut MABA-MIBA yang sangat sensasi dan penuh warna dengan para panitia yang begitu semangat menyambut adek tingkat di kampus baru yang sebagian besar mengorbankan waktu liburan lebaran 2 hari sebelum aktifitas belajar mengajar dimulai.

‘Ospek adalah suatu kegiatan dengan tindak kekerasan / aksi balas dendam, benarkah??wah,hari gini bukan jamannya lagi. Menurut saya, OSPEK adalah area silaturrahmi dan mengakrabkan sesama mahasiswa baru maupun lama dengan guru paling jitu yaitu pengalaman. Apabila semua rangkaian acara ini di lihat dari segi positifnya ataupun diambil hikmahnya, maka semua akan terasa tidak terbebani. Seperti halnya, MABA diteriakin atau dimarahin oleh kakak tingkatnya dengan intonasi suara yang tinggi, itu suatu pengalaman tuk menguatkan mental pada diri kita dan tidak mudah tersinggung serta mengambil sisi baiknya untuk kedepannya semisal ketika bekerja di suatu perusahaan dan dimarahin oleh direkturnya, mental untuk hal seperti itu sudah tidak di ragukan lagi. “Aku cinta FTSP!Aku cinta FTSP!Aku cinta FTSP!”, teriakan MABA-MIBA. Hal tersebut juga merupakan wujud usaha panitia untuk mempersatukan jiwa MABA dalam satu tujuan dengan landasan kekompakan yang terjalin ketika wajah-wajah baru beradaptasi. Awal yang bagus untuk menjalin kerjasama dalam hal positif di langkah selanjutnya.

Berkat Ospek fakultas, rekan-rekan jurusan Teknik lingkungan 2010 berlatih menjadi seorang teknisi yang bersosial dimana seusai menfasilitasi adek tingkat dengan atribut yang begitu variatif, kami melakukan aksi jalanan disepanjang area kampus Jalan Kaliurang KM 14,5 hingga KM 6 yaitu berbagi kesenangan dengan orang yang layak mendapatkannya dan mengisi bulan syawal lebih berwarna. Sesuap nasi yang diberikan untuk segenap satpam di kampus dan beberapa karyawan yang baru merenovasi beberapa gedung kampus, beliau-beliau juga termasuk pahlawan tanpa tanda jasa yang mengabdi bukan semata-mata hanya karna kebutuhan diri sendiri. Dilanjutkan bersilaturrahmi di suatu tempat rehabilitasi orang-orang cacat (YAKKUM) yang bertempat ± 1 kilometer dari kampus, senyuman hangat disambut oleh para pasien. Begitu terharu ketika saya dan rekan-rekan berinteraksi dengan mereka yang begitu sopan santun menyambut tamu yang tak dikenal sebelumnya. “Saya senang adek-adek bisa main kesini, kami berharap kehadiran adek-adek lagi di kemudian hari dan terimakasih sekali mahasiswa generasi muda seperti kalian mau mengunjungi tempat ini, sampaikan salam kepada rekan-rekan UII mohon maaf lahir batin”, ujar salah satu pengurus Yakkum. Aksi jalananpun masih berlanjut dengan sisa-sisa energi yang terkuras semalaman membuat atribut MABA. Terlihat kakek tua, para anak kecil di jalanan,dan segenap pengemis dengan botol bekas kosong, belum mendapatkan logam belas kasih untuk sesuap nasi dari para pengguna jalan dikarenakan jalanan masih sunyi karena masih memasuki 10 hari setelah lebaran. Ketika seorang bocah kecil yang di gandeng oleh ibunya untuk berdendang dengan serangkai tutup botol yang tersusun rapi kami wawancara, ‘adek sudah makan?adek sekolah tidak?kenapa adek ikut mengamen,Bu?’ tanya kami. Ibu itupun menjawab : “anak saya belum makan dari pagi tetapi anak saya masih sekolah, dia membantu ibu untuk mencari uang sebelum sekolahnya masuk”. Subhanallah, siapa yang ingin dilahirkan menjadi anak seorang pengemis?batin saya. Kamipun hanya bisa membantu semampunya dengan berpesan, ”adek sekolahnya yang rajin supaya pintar” dan sibocahpun tersenyum lebar.

Kami memang bukan ahli sosial, tetapi kami berusaha menjadi teknisi yang berjiwa sosial tinggi. Terlebih keterkaitannya dengan Teknik Lingkungan yang spesifikasinya mempelajari lingkungan sekitar, tidak hanya menganalisis dampak lingkungan di perusahaan-perusahaan, tanggap darurat bencana alam, mengolah air minum yang sehat dan baik di konsumsi, ataupun mendesain sampling pembuangan air limbah yang benar di suatu proyek tetapi untuk peduli dengan masyarakat di lingkungan kita itu juga merupakan suatu kewajiban. Dari ospek fakultas kali ini benar-benar membawa berkah untuk lebih bersyukur kepada Allah dan membangun jiwa tenggang rasa kepada sesama.

TRADISI LEBARAN DAN TREND "SAMPAH BARU"


Kini, petasan adalah salah satu kebutuhan primer untuk menyambut datangnya Hari Kemenangan Islam (lebaran). Hal tersebut sangat berdampak besar bagi produsen petasan untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda tanpa memikirkan dan bertanggung jawab penuh dengan apa yang mereka produksi. Di seluruh penjuru kota maupun desa, demam petasan memang belum ada obatnya, bahkan dikalangan pedesaanpun masyarakatnya gemar membuat petasan sendiri-sendiri dengan kreativitasnya. “Semakin besar suara petasan yang dihasilkan, akan semakin meriah pula suasana sekitar “, ujar salah seorang warga. Tetapi bagaimana dengan dampak yang diperoleh? Semakin banyak korban luka bakar, rumah hangus, dan petasan inilah penyumbang terbesar volume sampah di lingkungan sekitarnya. Petasan itu sendiri mengandung bahan belerang dan bahan kimia seperti ledakan percikan api yang berbahaya untuk bangunan dan kendaraan (bensin).
Di sisi lain, petasan adalah penyemarak karnaval untuk takbir lebaran. Hal ini juga tidak bisa di elakkan lagi, terlebih melihat masyarakat ekonomi menengah kebawah untuk mendapatkan penghasilan yang begitu drastis hingga ratusan ribu perhari hanya dengan menggulung kertas dan dengan adonan bahan kimia sebagai bahan peledaknya dengan berbagai macam jenis petasan antara lain tank baja yang bisa berjalan, petasan bantng, petasan asap, petasan air mancur, petasan kupu-kupu, petasan gangsing dan lain-lain.
Siapa yang harus disalahkan ketika semua siklus demam petasan tersebut terus berputar? Salah satu jawaban permasalahan ini adalah lingkungannya. Dimana dilihat dari segi limbah petasan adalah dengan menggunakan system 3 R (Reuse-Reduce-Recycle) sampah untuk salah satu bahan bakunya yaitu kertas. Kertas tersebut bisa di olah kembali untuk dijadikan suatu kreasi produk dalam negri seperti halnya bubur kertas dengan adonan kanji dan di bentuk diatas triplek bekas dengan susunan paku sesuai gambar yang akan di buat dan di warnai dengan cat semenarik mungkin. Usaha tersebut bisa mengajak masyarakat untuk mengurangi tingkat pengangguran setelah demam petasan usai. Jika ditinjau dari lingkungan produsen, demi ketentraman warga,diharapkan pembuatan petasan ini untuk meminimalisir zat kimia yang ada tanpa mengurangi kualitas petasan. Hal ini menjadi pandangan positif adanya petasan dengan tidak lagi mengkhawatirkan kerugian dari petasan dan tetap menjadi penyemarak hari kemenangan.

Rabu, 03 November 2010

Rabu, 15 September 2010

Lyrics About Environment

Yap bukan karena saya anak jurusan teknik lingkungan, tapi karena lingkungan itu milik kita bersama maka harus dijaga bersama.

Saya sadar terkadang saya masih lalai dalam melestarikan lingkungan, saya masih mengkonsumsi kresek(Tas Plastik) padahal saya sudah bawa tas, dari hal kecil saja saya masih belum bisa menjaga lingkungan, padahal dalam Al-quran

sudah dijelaskan,

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di mukabumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS Al A'raf :56)

Kandungan makna yang tersirat dalam firman Allah sudah dijelaskan Allah melarang kita untuk merusak bumi, dijadikan dengan penuh rahmat-Nya. Bumi diciptakan untuk dimanfaatkan dan diolah sebaik-baiknya bukan untuk dirusak atau diambil hasil alam yang berlimpah tanpamemperbaikinya... wah notes ini udah lama ada dipikiran saya hanya saja baru turun dalam bentuk ketikan sekarang,,hehe alibi

Oke selamat menikmati senandung anak negeri ini, salam lestari--


LESTARI ALAMKU - By :Gombloh


Lestari alam ku lestari desaku

Dimana Tuhanku menitipkan aku

Nyanyi bocah-bocah dikala purnama

Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku suburlah bumiku

Kuingati buku dongengkan cerita

Kisah tentang jaya nusantara lama

Tentram kartaraharja disana

Mengapa tanahku rawan ini

Bukit bukit telanjang berdiri

Pohon dan rumput enggan bersemikembali

Burung-burung pun malu bernyanyi

Kuingin bukit ku hijau kembali

Semenung pun tak sabar menanti

Doakan kuucapkan hari demi hari Kapankah hati ini kapan lagi


By Rully Septria



Buat Download bisa masuk Ke Link ini:

LESTARI ALAMKU - By :Gombloh

Diposting juga pada http://enviroseptria.blogspot.com/

Senin, 13 September 2010


Segenap Warga
"Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia"
mengucapkan
...Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H,
Mohon Maaf Lahir Batin
.....



Tetap lah lestari HMTL UII....Kedepan Mudah-mudahan akan lebih banyak informasi yg didapatdari blog HMTL UII.....

Jumat, 28 Mei 2010

Teknik Lingkungan Uii

Jurusan Teknik Lingkungan Berdiri pada tahun 1999
Dengan Visi Mewujudkan Program Studi Teknik Lingkungan yang Rahmatan lil'alamin sebagai pilar utama di bidang perekayasaan lingkungan dalam persaingan global. Adapun misi dari Teknik lingkungan sendiri adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tinggi, produktif, inovatif, belajar sepanjang masa dan mampu memberikan kontribusi terhadap pengelolaan lingkungan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai dan sendi-sendi Keislaman.

Jurusan Teknik Lingkungan merupakan Prodi masa depan yang akan memberikan peluang kerja yang sangat luas bagi lulusannya. Hal ini karena bidang lingkungan di masa kini maupun masa mendatang merupakan bidang yang membutuhkan perhatian besar.

Bagi yang baru mengenal jurusan Teknik Lingkungan dan ingin mengetahui arahan kerja bagi para lulusan. Banyak sebenarnya peluang kerja yang akan didapat, dan beberapa institusi yang membutuhkan tenaga profesional di bidang rekayasa lingkungan, antara lain:

> Instansi Pemerintahan
Departemen Kesehatan, Lingkungan Hidup,BPPT, BAPEDAL, Dinas PU, LIPI, Departemen Dalam Nedri, PDAM, BAPPEDA, Bappenas, Pertamina, Perguruan Tinggi dan Lain-lain

> Sektor Swasta
Industri, pertambangan, perminyakan, konsultan, Kontraktor, LSM, Perbankan dan lain-lain.

Melihat kondisi lingkungan yang lama kelamaan semakin memburuk bergabung lah bersama kami untuk menjadi profesional di bidang rekasa lingkungan. Menuju VISI dan MISI yang cemerlang.